Selasa, 02 Juni 2009

Perempuan di "Otak" Lelaki


Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab?
Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak
kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus
mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah
sampai kembali masuk rumah lagi.

Dan kamu tau? Di kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata
memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak.

Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang,
mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.

Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas
"Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul/udel
terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat
plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh
"Dada indah/montok menantang!"

Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?

Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka.
Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin
hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup
dengan pemandangan yang membuat saya tenang.

Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata.
Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau
dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang
membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh
pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan
oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi,
saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi.

Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk
menarik lelaki untuk menikmati "aset berharga" yang mereka
punya.

Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar
kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada
wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah
berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang
punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda
malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata
lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah
objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda
melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi.

Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang
lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini dan
begitu alias gampangan!

Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah
membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh
penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata
lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri
anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh,
pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan.
Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda
menjawabnya "lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya
menjadi seorang lelaki normal di jaman sekarang ini.

Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau
tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan
beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu
gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk
menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan
penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin
siapa yang melihat ingin mencicipinya.

Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan
pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata
setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke
mana? Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya
sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini.
Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti?
sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

Allah Taala telah berfirman: "Katakanlah kepada
laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah
mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31).

Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di
ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap
sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya
hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata
saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak
bisa pertanggungjawabkan nantinya di Akhirat.

Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall,
jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan
keseksian.

Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti
saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian
besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa.
Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan
semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi
memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk.
Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati
pemadangan yang anda tayangkan?

Inti dari cerita tsb adalah:

So, saudaraku muslimah berjilbablah ... karena itu sungguh nyaman,
tentram, anggun, cantik, mempesona dan tentunya sejuk dimata lelaki.
-------------------------------------------------------------------

Dengan DA'WAH, jadikan diri kita sebagai MUSLIM
yang BERSIH dan LEBIH PEDULI

Hidup kita -seluruhnya- adalah 'IBADAH

" Kejujuran "

Kejujuran, betapa langkanya kata ini!
Mencari orang yang jujur saat ini hampir sama mustahilnya denganmencari jarum di dalam tumpukan jerami. Jujur bukanlah semata-mata tidak berkata dusta. Ketika Nabi bersabda, "katakanlah kebenaran itu walupun pahit", sebenarnya Nabi memerintahkan kita untuk berlaku jujur dengan lidah kita. Ketika Nabi bersabda, "andaikata Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya akan aku potong tangannya," sesungguhnya Nabi mengajarkan kita untuk bertindak jujur dalam penegakkan hukum meskipun terhadap keluarga sendiri. Ketika Al-Qur'an merekam kalimat suci, "sampaikanlah amanat kepada yang berhak," sesungguhnya Allah menyuruh kita bersikap jujur ketika memegang amanah, baik selaku dosen, pejabat, ataupun pengusaha. Sewaktu Allah menghancurkan harta si Karun karena Karun bersikukuh bahwa harta itu diraihnya karena kerja kerasnya semata, bukan karena anugerah Allah, sebenarnya Allah sedang memberi peringatan kepada kita bahwa itulah azab Allah terhadap mereka yang tidak berlaku jujur akan rahmat Allah.

Tengoklah diri kita sekarang....Masihkah tersedia kejujuran di dalam segala tindak tanduk kita? Ketika anda terima uang sogokan sebenarnya anda telah berlaku tidak jujur. Ketika anda enggan menolong rekan anda, meskipun anda sadar anda mampu menolongnya, saat itu anda telah menodai kejujuran.
Ketika di sebuah pengajian anda ditanya jama'ah sebuah pertanyaan yang sulit, dan anda tahu bahwa anda tak mampu menjawabnya, tapi anda jawab juga dengan "putar sana-sini", maka anda telah melanggar sebuah kejujuran (orang kini menyebutnya "kejujuran ilmiah").

Adakah orang jujur saat ini?
Bahkan Yudhistira yang dalam kisah Mahabharata terkenal jujur pun sempat berbohong dihadapan Resi Durna saat perang Bharata Yudha. Dewa dalam kisah tersebut menghukum Yudhistira dengan membenamkan roda keretanya ke dalam tanah beberapa senti. Anda boleh tak percaya cerita Mahabharata ini, tapi jangan bilang bahwa anda meragukan Allah mampu menghukum kita akibat ketidakjujuran kita dengan lebih dahsyat lagi. Kalau Dewa mampu menghukum Yudhistiraseperti itu, jangan-jangan Allah akan membenamkan seluruh yang kita banggakan ke dalam tanah hanya dalam kejapan mata saja.

Guru saya pernah bercerita ketika ada orang yg baru masuk Islam bertanya kepada Rasul bahwa ia belum mampu untuk mengikuti gerakan sholat dan kewajiban lainnya, konon, Rasul hanya memintanya untuk berlaku jujur. Ketika ada seorang warga negara Inggris yang masuk Islam, dan belum bisa sholat serta puasa, saya minta dia untuk berlaku jujur saja dahulu. Orang asing itu terperanjat. Boleh jadi dia kaget bahwa betapa Islam memandang tinggi nilai kejujuran. Kini, saya yang terperanjat dan terkaget-kaget menyaksikan perilaku kita semua yang sudah bisa sholat dan puasa namun tidak mampu berlaku jujur.

Duh Gusti....betapa jauh prilaku kami dari contoh yang diberikan Nabi-Mu.....

CreatedS Situs By Misthuman ( manusia misterius )

Senin, 01 Juni 2009

Kekayaan, Kesuksesan dan Cinta


Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah,dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.Wanita itu berkata: “Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar.Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang? Wanita itu menjawab,”Belum, dia sedang keluar. “Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk.

Kami akan menunggu sampai suami mu kembali, kata pria itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, “Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. “Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama”, kata pria itu hampir bersamaan.”Lho, kenapa? Tanya wanita itu karena merasa heran.

Salah seorang pria itu berkata, “Nama dia Kekayaan,”katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan “sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.

Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. “Ohho…menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan. Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, “sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita. “Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. “Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta. Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. “Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita.

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. “Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini. Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.

Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. “Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. “Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.

Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan


14 3pm1 2008, 11:05
Diarsipkan di bawah: Kajian

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah benda abstrak. Ada Cinta, Kekayaan, Kecantikan, Kegembiraan, Kesedihan dan sebagainya. Pada awalnya mereka hidup bersama-sama dengan aman dan saling memerlukan. Namun pada suatu hari, badai datang menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba bergelombang dan menimbulkan ombak yang sangat besar dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni di pulau itu segera berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat bimbang kerana ia tidak pandai berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk meminta bantuan. Sementara itu air semakin naik membasahi kaki Cinta. Tidak lama kemudian kelihatan Kekayaan sedang mengayuh perahu.

?Kekayaan! Kekayaan! Tolonglah aku!?Eteriak Cinta. Dengan segera Kekayaan pun menjawab, ?Ohh! Maafkan aku Cinta?E kata Kekayaan. ?EPerahuku telah penuh dengan semua hartaku. Aku tak dapat membawamu bersama, nanti perahu ini akan tenggelam. Lagi pun tak ada ruang lagi untuk kau di perahuku ini.?Ebr>
Cinta amat sedih sekali, namun kemudiannya dia melihat Kegembiraan melintasi di depannya dengan sebuah perahu.

?Kegembiraan! Tolonglah aku!?Eteriak Cinta. Oleh kerana Kegembiraan terlalu gembira kerana dia telah menjumpai sebuah perahu, dia langsung tidak mendengari teriakan Cinta. Air semakin meninggi membasahi Cinta sampai ke paras pinggang dan Cinta semakin panik. Tidak lama selepas itu, lalulah Kecantikan di depannya.

?EKecantikan! Bawalah aku bersamamu!?Eteriak Cinta

?Wah, Cinta kamu sudah basah dan kotor. Aku tak boleh membawamu bersama. Nanti kau akan mengotorkan perahuku yang indah ini.?E sahut Kecantikan. Cinta amat sedih mendengarnya. Cinta mula menangis terisak-isak.

?Apa kesalahanku, mengapa semua orang tidak mempedulikan aku??E rintihnya sayu.

Ketika Cinta sedang menangis, lalulah pulak Kesedihan dengan perahunya.

?Ohh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,?Ekata Cinta.

?Maaf, Cinta. Aku sedang bersedih dan aku ingin bersendirian?E kata Kesedihan sambil terus mendayung perahunya. Cinta sudah mula putus asa. Air semakin naik dan akan menenggelamkannya. Cinta terus berharap agar dirinya akan diselamatkan orang. Dia berdoa kepada Tuhan. ?Oh Tuhan tolonglah aku, apa akan terjadi pada dunia tanpa aku, tanpa Cinta?.?Ebr>
Pada saat yang kritikal itu, tiba-tiba terdengar suara memanggilnya, ?Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!.?E Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua berjanggut panjang memutih sedang mendayung perahunya. Cinta pun naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Kemudian setibanya di pulau yang berhampiran, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera meninggalkan pulau itu. Pada ketika itulah, baru Cinta sedar bahawa dia tidak mengetahui siapakah gerangan orang tua itu yang baik hati dan telah menyelamatkannya itu. Cinta segera bertanya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang itu.

?Oh, orang tua tadi? Dia ialah Waktu!¢ kata orang itu.

Cinta pun bertanya lagi. ?Tapi mengapakah dia menyelamatkan aku? Aku tak kenal dia. Sedangkan kawan-kawan yang mengenaliku langsung tidak mahu menolongku,?Etanya Cinta kehairanan.

?Sebab, hanya Waktulah yang tahu betapa berharganya Cinta itu?E kata orang itu. Setelah itu fahamlah Cinta akan kepentingannya di dunia ini.